Semenjak filem Laskar Pelangi ditayangkan, pulau Bangka dan Belitung menjadi pulau yang populer sebagai tujuan wisata. Akupun terkontaminasi dengan gambar-gambar indah pulau tersebut. Jadi aku merencanakan untuk mengajak keluargaku berlibur ke pulau tersebut. Karena waktu yang terbatas, aku hanya memilih pulau Belitung (tidak termasuk pulau Bangka), yang menurut pengamatanku sangat indah dan berbeda dari pulau-pulau lainnya di Indonesia. Terima kasih sekali kepada Andrea Hirata (pengarang buku Laskar Pelangi) dan Mira Lesmana beserta Riri Riza (produser / sutradara filem Laskar Pelangi), yang menginspirasi kita menjadi semakin mencintai Indonesia dengan mengarang cara dan membuat filem dengan latar belakang negeri tercinta.
Kami pergi ke Belitung di liburan sekolah bulan Desember tahun 2014. Di pulau tersebut tersedia bandara yaitu bandara Tanjung Pandan, yang sangat memudahkan kita mencapai pulau tanpa harus transit. Selain itu pula, armada pesawat yang menuju kesana tidak hanya satu, sehingga kita punya pilihan. Fasilitas untuk wisatawan sangat lebih dari cukup, banyak hotel bagus, kendaraan ataupun kapal sewaan, paket wisata dll. Pulau Belitung terlihat sekali rajin berbenah diri dan menyadari bahwa pariwisata adalah sumber pendapatan daerah yang sangat mendukung kemajuan daerah.
Namun berdasarkan pengalaman dan juga info dari pemandu wisata kami, waktu paling baik ke pulau Belitung adalah bulan Juni, Juli, Agustus dimana langit cerah dan air jernih/bening. Pada bulan-bulan tersebut, kita dapat berwisata secara maksimal mengunjungi berbagai pulau sekitar, snorkeling, dll. Kami pasrah saja karena sudah terlanjur pergi di bulan Desember, ya ikut saja dengan rekomendasi pemandu. Benar saja, ketika kami sampai di pulau Belitung, cuaca mendung tebal disertai hujan. Pemandu menyampaikan, jika keesokan harinya cuaca masih hujan, kemungkinan acara berkeliling pulau tidak jadi dilakukan karena ombak dan angin akan cukup besar. Sebagai gantinya kami akan berjalan-jalan di pulau saja. Kecewa ya kecewa (kalau tidak jadi keliling pulau), tapi daripada beresiko di tengah laut dengan gelombang tinggi dan angin kencang, tidak deh.
Setelah makan siang, kami berkeliling pulau melihat pantai yang indah dengan batu besar bertebaran. Susah menggambarkan keindahaannya karena unik dan eksotik. Entah dari mana bebatuan besar tersebut berasal, karena di pulau Belitung dan sekitarnya tidak ada gunung yang biasanya tempat batu-batu besar berasal. Pemandu wisata kamipun tidak mempunyai info dari mana batu-batu tersebut berasal. Katanya, batu-batu besar seperti itu ada juga di kepulauan Natuna yang letaknya jauh dari pulau Belitung namun segaris (maaf aku tidak tahu apakah garis bujur atau garis lintang). Informasi ini tidak menjawab darimana berasalnya batu-batu besar tersebut. Yang jelas….indah, unik, eksotik dan pas sekali berpadu dengan pasir putih dan laut biru bening. Pantai yang kami kunjungi, pantai Tanjung Tinggi dan pantai Tanjung Kelayang.
Keesokan harinya pada jam sarapan, anak-anak sangat antusias memantau cuaca, walaupun sebelumnya sudah melakukan riset melalui info BMKG. Disebutkan cuaca akan mendung dan hujan, tapi boleh saja kan kami berharap mendung tipis saja dan hujan gerimis sebentar saja. Setelah mengamati keadaan cuaca dan pemandu berunding dengan pemilik kapal, akhirnya diputuskan kami berangkat juga untuk berkeliling pulau, tapi diutamakan pulau Lengkuas saja, untuk pulau lainnya tergantung cuaca. Horeeee……anak kami langsung ceria. Kami gembira juga tapi masih agak waswas melihat cuaca.
Selama di kapal, ternyata angin bertambah kencang, sehingga kapal kami terombang-ambing diatas ombak yang lumayan besar dan tinggi. Aku si penggemar petualangan, ya menikmati bergoyang-goyang di kapal dan terpaan ombak lautan yang masuk ke kapal seaakan menyambut perjalanan kami. Putri bungsu kami pucat, karena memang dia kurang suka naik kapal (mungkin karena pengalaman pertamanya naik kapal, kena ombak besar dan mabuk laut). Aku menghibur anak-anak dan berusaha menggambarkan bahwa yang kami lalui adalah pertualangan yang seru.
Akhirnya terlihat juga pulau Lengkuas dengan mercusuarnya. Bebatuan besar bertebaran di sekeliling pulau. Tidak habis kami memuji keindahan ciptaan Allah ini. Kami sibuk memanjat bebatuan yang bisa dipanjat sembari mengagumi keelokan pemandangan sekitar. Puas dengan bebatuan kami berkunjung ke mercusuar yang sudah ada sejak jaman Belanda. Menara mercusuar masih bisa dinaiki untuk yang berminat… rugi deh kalau gak naik. Diatas juga kami terpesona dengan pemandangan indah sembari kami dterpa angin kencang di ketinggian. Selain itu kami juga melihat-lihat museum kecil yang menyimpan foto-foto lama pulau Lengkuas.
Puas menikmati pemandangan indah, tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya seakan air bah tumpah ke pulau. Alhamdulillah ada tempat berteduh, bangunan di sekitar mercusuar dan museum dimana kami bisa beristirahat sambil makan siang yang merupakan paket wisata. Hmmm enak benar, paket wisata sudah termasuk pemandu, sewa kendaraan, sewa kapal dan makan. Aku hanya mencari praktisnya, kalau mau lebih hemat, tentunya bisa mencari-cari dan mengatur sendiri. Setelah hujan agak reda, kami berangkat dari pulau Lengkuas menuju pulau Kepayang yang dekat saja.
Di pulau Kepayang bertemu lagi dengan bebatuan besar, tetapi selain itu di pulau tersebut terdapat penangkaran penyu. Sudah pasti anak-anak kami senang sekali melihat penyu-penyu yang siap dikembalikan ke laut. Penyu tersebut bisa juga dibelai dan diangkat, sekedar memuaskan keingintahuan anak-anak. Dari pulau Kepayang, kami kembali ke pulau Belitung untuk sekali lagi melihat-lihat dan sekaligus juga berfoto di pantai Tanjung Tinggi. Shooting filem Laskar Pelangi dilakukan di pantai ini, bahkan dibuatkan prasastinya.
Menjelang kembali ke Jakarta, kami diajak oleh pemandu ke Rumah Adat Belitung dan Pusat Oleh-oleh. Di rumah Adat, kami bisa melihat-lihat aneka kebudayaan Belitung dan juga foto-foto lama pulau tesebut. Untuk buah tangan, sempatkanlah mampir di Pusat Oleh-oleh. Ada saja yang bisa dibeli dari berbagai kerupuk, kue, kerajinan tangan, kaos/t-shirt dengan gambar/tulisan Belitung.
Ringkasnya, liburan di Pulau Belitung sangat menyenangkan dan memanjakan mata karena pemandangan indahnya. Aku juga menyertakan beberapa foto kami disana.